PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI DAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG

Detail Cantuman

Prodi Teknik Sipil

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI DAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG

XML

Di Desa Lamuk Kecamatan Kaliwiro yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjarnegara memiliki jenis tanah berdaya dukung kurang baik (tanah lempung), membuat jalan mudah rusak seperti jalan yang bergelombang, penyusutan tanah yang tinggi saat musim kemarau dan pengembangan tanah yang tinggi saat musim hujan. Diakibatkan oleh banyaknya muatan berat seperti truk pengangkut kayu yang kerap lewat melintasi jalan daerah tersebut menambah kondisi jalan semakin buruk. Stabilisasi pada tanah lempung dapat dilakukan secara mekanis maupun menggunakan variasi atau bahan – bahan aditif (zat kimia). Secara mekanis stabilisasi tanah dilakukan dengan mengatur gradasi butiran tanah kemudian dilakukan proses pemadatan, sedangkan stabilisasi yang menggunakan bahan aditif dapat dilakukan dengan menambah bahan aditif kemudian dilakukan pemadatan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium dengan menguji analisa butiran tanah, batas konsistensi, berat jenis tanah, kada air tanah, berat volume tanah, standar proctor, dan CBR (tanpa rendaman, rendaman 2 hari dan 4 hari). Dengan prosentase campuran serat sabut kelapa dan abu sekam padi sebesar 1,5%+6%; 2,5%+6%; 3,5%+6% dan 4%+6%. Hasil penelitian menunjukkan klasifikasi tanah menurut USCS tergolong tanah kelompok OH, sedangkan klasifikasi tanah menurut AASHTO tergolong kelompok A-7-5. Penambahan serat sabut kelapa dan abu sekam padi tidak berpengaruh signifikan untuk memperbaiki sifat fisis tanah yang ditunjukkan dengan nilai IP normal yaitu 19,53% turun menjadi 17,68% pada campuran 4%+6% dengan penurunan 9,47%, menunjukkan tingkat plastisitas tanah masih tergolong tinggi. Pada uji kepadatan tanah terjadi pula peningkatan tetapi tidak signifikan yaitu sebesar 0,49% yang ditunjukkan dengan nilai γd normal = 1,429 gr/cm 3 pada campuran 1,5%+6%. Prosentase nilai CBR tanpa rendaman, 2 hari rendaman dan 4 hari rendaman mengalami peningkatan terbesar pada campuran 1,5%+6% dengan 2 hari rendaman. Nilai CBR maksimum normal 2 hari rendaman pada kepadatan 100% yaitu 7,69% dan pada kepadatan 95% yaitu 7,05%. Sedangkan nilai CBR maksimum tanah campuran 2 hari rendaman pada kepadatan 100% yaitu 11,60% (meningkat sebesar 50,85%) dan pada kepadatan 95% yaitu 11,01% (meningkat sebesar 56,17%). Dalam mempersiapkan tanah yang akan digunakan dalam pengujian sebaiknya dilakukan dengan hati – hati. Dan pada pengujian kepadatan tanah menggunakan standar proctor, saat menumbuk dilakukan dengan energi yang maksimal agar nilai ZAVC tidak terlalu jauh dengan nilai berat isi kering, atau jika hal tersebut sudah dilakukan dan nilai ZAVC masih terlalu jauh dapat mengganti metode standar proctor dengan metode modified proctor. menjadi γd campuran = 1,436 gr/cm 3
Kata kunci : Tanah Lempung, Stabilisasi, Serat Sabut Kelapa, Abu Sekam Padi


Detail Information

Item Type
Laporan Tugas Akhir
Penulis
Rosalinda Yusmana - Personal Name
Student ID
2019140121
Dosen Pembimbing
Wiji Lestarini, S.T., M.T - - Dosen Pembimbing 1
Ir. H. Suharto. M.Eng - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
22201
Edisi
Published
Departement
Teknik Sipil
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Universitas Sains Al-Qur'an : Wonosobo.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail